blog by anindita: Tips Membawa Anak ke Kantor Saat Pengasuh Mudik : IHB Ramadhan Blogpost Challenge

Wednesday 22 July 2015

Tips Membawa Anak ke Kantor Saat Pengasuh Mudik : IHB Ramadhan Blogpost Challenge

Happy Eid Mubarak to all Muslim in the world !

Tidak terasa pada akhirnya Bulan Suci Ramadhan telah berlalu, ada sedih dan haru dalam diri ini karena benar-benar tidak terasa dan begitu cepatnya Bulan Ramadhan ini berlalu. Hampir sebulan tepatnya saya sendiri juga tidak aktif dalam menulis Blog. Akhir-akhir ini disibukkan dengan kegiatan yang cukup padat di kantor saya. Ya, saya pun sedikit menyesalinya, karena saya benar-benar merasa ibadah yang saya lakukan selama Bulan Ramadhan ini jadi banyak yang berkurang (*sediiihh sekaliii ya Allah)...

Selama Bulan Ramadhan, jam bekerja di kantor saya menjadi lebih pendek, yaitu masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB, dimana jam pulang normal biasanya adalah pukul 16.00 WIB. Namun karena bertepatan dengan adanya sebuah pekerjaan dimana tenggat waktu pelaksanaannya adalah selama bulan Ramadhan, mau tidak mau, suka tidak suka, harus tetap dijalani dengan penuh keikhlasan. Memang, saya jadi lebih sering buka puasa di perjalanan pulang menuju rumah, terkadang shalat tarawih dilakukan sendiri di rumah, tidak bersama dengan suami karena suami juga sedang banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum Libur Lebaran. Sungguh saya merasa sangat sedih, karena merasa belum banyak ibadah yang saya lakukan sepanjang bulan penuh berkah dan kebaikan tersebut, padahal belum tentu kami dipertemukan kembali dengan Bulan Ramadhan berikutnya. Astaghfirullahalaziim... :'( :'( *jadi mellow dehhh ahh*

Tapi bulan Ramadhan ini tidak sepenuhnya diisi dengan kesedihan, masih banyak nikmat dan syukur yang bisa diambil dari keseharian yang dijalankan. Misalnya, Alhamdulillah atas nikmat masih dapat makan sahur bersama dengan orangtua lengkap dan suami serta anak. Alhamdulillah masih memiliki pekerjaan. Alhamdulillah si mbak mudiknya lebih cepat, berarti semakin banyak waktu yang bisa full saya berikan untuk anak-anak kami tanpa bantuan sama sekali dari mbak pengasuh (ini hal yang sepatutnya harus sangat disyukuri), dan masih banyak lagi nikmat lainnya yang seringkali luput kita syukuri, Masya Allah...

Cuti Bersama jelang Lebaran dari Pemerintah adalah mulai tanggal 16 Juli. Pada Hari Rabunya, yaitu tanggal 15 Juli 2015 saya dan segelintir orang-orang yang tersisa di divisi saya masih masuk kerja karena kami memang tidak mengambil cuti pada tanggal tersebut sedangkan sebagian besar jagad raya kantor saya mengambil cuti sebelum dan setelah cuti bersama dari Pemerintah. Apa daya, saya dan suami memang tidak mempunyai ritual mudik pulang kampung karena orang tua saya berada di Jakarta dan keluarga mertua paling jauh hanyalah di kota Serang, Banten (hanya 2 jam perjalanan mobil dari Jakarta). Selain itu, kami berdua masih terikat pekerjaan kantor yang harus diselesaikan sebelum libur panjang. Bahkan pada tanggal 15 Juli tersebut saya masih ada urusan dengan vendor yang mau mengirim berkasnya ke kantor, jadilah sudah pasti dan mutlak hukumnya saya tidak bisa cuti di tanggal 15 Juli tersebut. Titik.

Yang bikin seru adalah, mbak pengasuh ternyata minta ijin pulang lebih cepat dari perjanjian awal kami, yaitu seharusnya pulang kampung tanggal 15, ternyata tanggal 14 Juli sudah minta ijin untuk pulang kampung. Berhubung anak saya sekarang sudah 2, yang satu usia 4 tahun, si adik usia 18 bulan, jadilah salah satu harus ada yang saya bawa ke kantor demi meringankan beban Oma (ibu saya) agar hanya menjaga 1 anak saja. Pilihannya kemudian adalah, siapa yang harus saya bawa ke kantor, si kakak atau si adik yaaa? Jreng jreeng.. jadilah keputusan bulat antara saya dan Oma adalah si kakak yang saya angkut ke kantor :) Pertimbangannya adalah, AZA sudah lebih bisa mengerti jika saya beri arahan untuk duduk diam, menunggu, dan sebagainya dibanding harus membawa IZI yang masih terbilang usia bayi.

Ada kejadian lucu yang ingin saya ceritakan. Awalnya si kakak sangat amat antusias paginya ketika saya bilang mau saya ajak untuk ikut ke kantor menemani mama bekerja. Raut wajahnya begitu gembira dan antusias, bahkan banyak syarat yang AZA ajukan : "bawa boneka ini ya ma, bawa biskuit yang ini ya ma, bawa bantal yang ini ya ma.."..... Yup, betul.. segembira itulah AZA ketika tahu akan saya bawa ke kantor untuk menemani saya hari itu. Bisa kebayang barang bawaan saya sudah seperti orang mau mudik, padahal mau ngantor, hahahah...

AZA - 3 jam pertama : masih duduk anteng :)

Nahhh, menjelang siang hari barulaahh si AZA mulai gelisah, tidak bisa duduk diam lebih dari 10 menit di bangku yang saya sediakan, mulai berlarian di ruangan, bertanya ini dan itu ke beberapa rekan-rekan kerja yang mejanya berdekatan dengan saya dan mengikuti saya kemanapun saya bergerak. Puncaknya adalah... ketika saya tiba-tiba dipanggil rapat kedalam ruangan Kepala Divisi. Tadinya saya melihat AZA sedang asyik bermain dengan anaknya salah satu teman karyawati yang juga membawa anaknya ke kantor. Saya berpikir " ah, mumpung dia lagi asyik mengobrol, saya tinggal sebentar ke dalam ruangan Kepala Divisi saya untuk rapat". Tidak mungkin juga kaaan, saya rapat sama bos besar sambil anak saya ikut didalamnya. Bisa-bisa dia mengacak-acak barang-barang yang ada di ruangan Pak Boss besar saya...

5 menit berlalu, 10 menit berlalu, kemudian 15 menit kami rapat di dalam ruangan.. tau-tau saya mendengar dari luar ruangan, AZA berlari-lari dan mencari-cari saya, sampai-sampai dia mengintip dari balik kaca ruangan kepala divisi saya.. deg deg deg... saya masih rapat di dalam dan bos saya belum selesai bicara... tidak lama kemudian setelah AZA berhasil menangkap tatapan mata saya saat dia sudah lama mengintip dan menunggu dari luar, menangislah ia sekencangnya diluar ruangan bos saya sambil memanggil.. "mamaaaa..., mama jangan disituuuu..." hahaha buyar sudah konsentrasi saya saat rapat.. untungnya tidak lama kemudian rapat sudah selesai, dan AZA langsung saya gendong... lucunya, banyak teman-teman kerja satu ruangan yang berusaha membujuk AZA supaya tidak menangis, tapi apa daya, tetap tidak mempan yaa sebelum mamanya beneran keluar dari ruangan Pak Boss :D seruuu !

difoto oleh teman kerja saya :
AZA mengintip dari balik kaca ruangan Pak Boss besar : sesaat sebelum menangis kencang

Pada tulisan saya kali ini, saya sekedar mau berbagi tips bagi para bunda yang jika sudah sangat "terpaksa" harus membawa anaknya untuk ikut ke kantor :
  1. Membawa perlengkapan Anak : ada kalanya anak harus dibuat nyaman seperti di rumahnya sendiri, salah satu trik yang saya lakukan adalah membawa boneka / mainan yang biasa dimainkan oleh anak, kalau perlu saya bahkan sampai membawa bantal kecilnya.
  2. Beri anak kegiatan pengisi waktu : saat itu AZA saya berikan colouring sheet atau paper craft yang templatenya bisa dicari di google, salah satunya bisa diambil di mr.printables , minieco atau coloring page , saya print di kertas bekas dokumen, dan jangan lupa bawa perlengkapan menggambar si anak yah, kalau kebetulan kita tidak sempat membawa perlengkapan gambar si anak, manfaatkan stabillo, ballpoint warna-warni atau apapun yang ada di ruangan, be creative moms :) you can do it !
  3. Bawa camilan favoritnya : bekali anak dengan makanan dan camilan favoritnya, pastikan perutnya selalu terisi, because moms you already know what a hungry little child could do right?
  4. Beri batasan kepada anak : saya berusaha memberikan penjelasan kepada AZA, apa saja yang baik dilakukan dan apa saja yang kurang baik dilakukan selama ikut mama ke kantor. Kita bisa memberikan penjelasan sesimpel mungkin kepada anak, misal "kamu duduk disini aja yah sayang, karena meja ini wilayah AZA, semuanya yang ada disini boleh AZA maninin"
  5. Pastikan lingkungan kerja tidak terganggu : ini yang paling penting, sebelumnya cari tahu terlebih dahulu, apakah lingkungan kerja kita "mentolerir" hal seperti ini, jika ya, bicarakan dengan atasan bahwa kita akan membawa anak kita ke kantor selama sekian hari, dan jangan lupa berbasa-basi dengan rekan-rekan satu ruangan bahwa kita membawa anak kita ke kantor, harapannya supaya mereka memahami jika tiba-tiba ada anak kecil di ruangan. Jika lingkungan kantor kurang mendukung hal seperti ini, jangan paksakan yah moms, lebih baik cari alternatif dimana kita bisa menitipkan anak kita ke sebuah day care selama pengasuhnya masih mudik
lihat sebagian barang bawaan saya untuk AZA :
boneka Frozen (wajib hukumnya !)
bantal leher (yang garis-garis hitam putih)
mainan minions (kesukaan AZA saat ini setelah Frozen)
peralatan menggambar dan mewarnai
keep them busy and happy moms and you're got to go !
Kira-kira ini tips yang bisa saya bagi, semoga bermanfaat bagi para orangtua bekerja diluar sana. Dan tulisan ini saya buat sebagai bentuk partisipasi dalam Indonesian Hijab Blogger Ramadhan Blog Post Challenge. Yuk ikutan berbagi cerita seru seputar Ramadhan, syarat dan ketentuan bisa diklik disini. Sekaligus pada kesempatan ini saya ucapkan Mohon Maaf Lahir dan Bathin jika ada tulisan-tulisan, ucapan-ucapan saya pada kolom komentar yang mungkin kurang berkenan bagi Anda sekalian yang membaca. Happy Eid Mubarak everyone !


see ya on my next post ;)
do not copy and paste photo without permission

2 comments:

  1. Kebayang banget hecticnya Mba, emang harus bgt pinter prepare gitu ya Mba supaya anak kooperatif pas dibawa ke kantor. Selamat bekerja kembali Mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba Nia salam kenal..
      Iyaa, rempong dan seruuu bawa anak ke kantor :) persiapannya udah seperti orang mau mudik, segala bantal sama mainan juga harus dibawa..hihihi..

      Delete